Selasa, 14 April 2015

PEMAHAMAN PEMBELAJARAN LEWAT VIDEO

Sasi Mardikarini
14712251004
Pendidikan Dasar Konsentrasi Praktisi

Dalam perkuliahan pagi ini, Rabu 25 Maret 2015 Prof. Marsigit memberikan kesempatan kita untuk mendapatkan pengetahuan melalui cara lain yaitu menonton vide. Video ini berisi proses kegiatan belajar mengajar di salah satu Elementary School di Jepang. Selama menonton video ini kita diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal apa saja yang menjadi daya tarik kita, kelebihan video ini dll dan merangkumnya. Berikut rangkuman saya untuk Rum I, II, dan III.

STUDI BANDING PBM MATEMATIKA DI SEBUAH SD DI JEPANG MELALUI VTR (VIDEO TAPE RECORDER)

I.         Tanggapan PBM Berdasarkan Pengalaman dan Pengetahuan Saya
Video yang ditayangkan tersebut menurut saya adalah suatu pembelajaran team teaching pada suatu kelas di Jepang. Pembelajaran tersebut difasilitasi oleh dua guru yaitu guru laki-laki dan perempuan dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak. Pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran matematika tentang sifat-sifat operasi hitung dalam matematika seperti komutatif, asosiatif, dll. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan satu orang guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dan memberikan sedikit materi pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan masalah kepada siswa dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk dikerjakan sendiri.
Tidak begitu lama dari (sekitar 5 menit) siswa dikelompokkan menjadi kelompok kecil terdiri dari 4 siswa untuk membahas mengenai sifat-sifat operasi hitung pada perkalian, saling bertukar pikiran dari apa yang telah mereka kerjakan secara individu, dan saling membantu (Tutor Sebaya) jika ada siswa lain yang belum bisa. Kelompok dibagi secara acak. Sekitar 5 menit kemudian, masing-masing kelompok diberikan kertas besar (Media Pembelajaran) yang berisi tabel perkalian matematika untuk menuliskan hasil diskusi kelompok kecil tersebut. Kegiatan kelompok dengan media tabel matematika yang besar tersebut membuat siswa aktif, paham, dan menyenangkan. Kegiatan itu dilakukan dengan bebas, ada yang di lantai, di meja, dll dengan tenang. Hampir semua siswa aktif dalam kegiatan tersebut, walaupun ada satu siswa dalam suatu kelompok yang lolos dari pengawasan guru karena siswa tersebut kebanyakan diam saja.
Selama kegiatan, guru bersama-sama membimbing siswa. Di sela-sela membimbing siswa, guru berdiskusi apakah kegiatan berjalan dengan baik atau tidak?, ada yang tidak terkontrol atau tidak. Guru juga membawa kertas berisi rancangan kegiatan yang dilakukan. Selain itu, dalam mengajarkan siswa guru tidak membawa buku seperti yang sering terlihat pada guru-guru di sekitar kita. Saat siswa berdiskusi, kedua guru mendekati siswa untuk melihat aktifitas siswa serta menjelaskan jika ada siswa yang kurang faham. Posisi guru berada sejajar tinggi siswa saat menjelaskan dan melihat siswa berdiskusi. Hal tersebut membuat siswa nyaman karena siswa merasa tidak digurui tetapi belajar bersama. Tidak berapa lama, masing-masing kelompok diminta untuk menjelaskan di depan kelas hasil diskusi kelompoknya, dan siswa yang lain mendengarkan serta bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. Yang saya lihat dalam kegiatan presentasi tersebut adalah ketertiban dan keaktifan siswa. Mereka tidak lagi malu untuk bertanya, menjelaskan di depan kelas, dan menyelesaikan masalah yang ada.
Kegiatan ini sangat menyenangkan, siswa begitu aktif mengikuti kegiatan dan menuruti perintah guru. Siswa mempunyai keberanian yang tinggi, kepercayaan diri yang baik untuk menjelaskan dan bertanya. Dari hasil diskusi ini juga terlihat bahwa hasil diskusi disini beragam. Ada siswa yang menemukan bahwa 3x7=21 sama dengan 7x3=21; 6x6=36 sama dengan 4 x 9 = 36, dll. Pembelajaran tersebut sangat baik untuk guru, karena guru terkontrol oleh guru lain, dan guru-guur benar-benar menyiapkan pembelajaran dengan maksimal. Kegiatan ini juga menyimpulkan bahwa dengan menyiapkan pembelajaran secara maksimal dengan media yang sesuai, pembelajaran yang banyak dapat tersampaikan dengan mudah, siswa mudah memahami, dan kegiatanya bermakna serta menyenangkan.



II.      Pertanyaan-pertanyaan yang Muncul dari Pikiran Saya
1.      Apa yang harus dibenahi oleh Indonesia untuk menjadikan pendidikan menjadi menyenangkan bagi siswa?

III.   Identifikasi Pembelajaran
Kelas                      = 3 Sekolah Dasar
Kompetensi Dasar   = 3.1    Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan asli melalui pengamatan pola                 penjumlahan dan perkalian
Tujuan Pembelajaran = Menemukan dan memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan asli melalui         pola pengamatan dan perkalian dengan tepat.
Model Pembelajaran = Cooperative Learning
Metode                    = Diskusi, penugasan, presentasi
LKS                        = Tabel Perkalian Matematika

IV.   Dengan Mengambil Sisi Baik dari PBM tersebut, Berikut adalah usaha saya untuk mengembangkan PBM sejenis sesuai dengan karakteristik budaya lokal saya (Jawa, Indonesia)


Untuk rum IV dilanjutkan di rumah, dan dikumpulkan saat pertemuan berikutnya dalam bentuk print out dan juga di upload dalam blog masing-masing.. 
jika ingin melihat kelanjutan rum IV, silahkan masuk ke http://sasimardikarini.blogspot.com/2015_03_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar