PEMAHAMAN
PEMBELAJARAN LEWAT VIDEO
Sasi
Mardikarini
14712251004
Pendidikan
Dasar Konsentrasi Praktisi
Dalam perkuliahan pagi ini, Rabu 25
Maret 2015 Prof. Marsigit memberikan kesempatan kita untuk mendapatkan
pengetahuan melalui cara lain yaitu menonton vide. Video ini berisi proses
kegiatan belajar mengajar di salah satu Elementary School di Jepang. Selama
menonton video ini kita diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal apa saja yang
menjadi daya tarik kita, kelebihan video ini dll dan merangkumnya. Berikut
rangkuman saya untuk Rum I, II, dan III.
STUDI
BANDING PBM MATEMATIKA DI SEBUAH SD DI JEPANG MELALUI VTR (VIDEO TAPE RECORDER)
I.
Tanggapan
PBM Berdasarkan Pengalaman dan Pengetahuan Saya
Video yang
ditayangkan tersebut menurut saya adalah suatu pembelajaran team teaching pada
suatu kelas di Jepang. Pembelajaran tersebut difasilitasi oleh dua guru yaitu
guru laki-laki dan perempuan dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak. Pembelajaran
tersebut merupakan pembelajaran matematika tentang sifat-sifat operasi hitung
dalam matematika seperti komutatif, asosiatif, dll. Kegiatan pembelajaran
dimulai dengan satu orang guru menjelaskan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan dan memberikan sedikit materi pembelajaran. Selanjutnya, guru
memberikan masalah kepada siswa dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk
dikerjakan sendiri.
Tidak begitu
lama dari (sekitar 5 menit) siswa dikelompokkan menjadi kelompok kecil terdiri
dari 4 siswa untuk membahas mengenai sifat-sifat operasi hitung pada perkalian,
saling bertukar pikiran dari apa yang telah mereka kerjakan secara individu,
dan saling membantu (Tutor Sebaya) jika ada siswa lain yang belum bisa.
Kelompok dibagi secara acak. Sekitar 5 menit kemudian, masing-masing kelompok
diberikan kertas besar (Media Pembelajaran) yang berisi tabel perkalian
matematika untuk menuliskan hasil diskusi kelompok kecil tersebut. Kegiatan
kelompok dengan media tabel matematika yang besar tersebut membuat siswa aktif,
paham, dan menyenangkan. Kegiatan itu dilakukan dengan bebas, ada yang di
lantai, di meja, dll dengan tenang. Hampir semua siswa aktif dalam kegiatan
tersebut, walaupun ada satu siswa dalam suatu kelompok yang lolos dari
pengawasan guru karena siswa tersebut kebanyakan diam saja.
Selama kegiatan,
guru bersama-sama membimbing siswa. Di sela-sela membimbing siswa, guru
berdiskusi apakah kegiatan berjalan dengan baik atau tidak?, ada yang tidak
terkontrol atau tidak. Guru juga membawa kertas berisi rancangan kegiatan yang
dilakukan. Selain itu, dalam mengajarkan siswa guru tidak membawa buku seperti
yang sering terlihat pada guru-guru di sekitar kita. Saat siswa berdiskusi,
kedua guru mendekati siswa untuk melihat aktifitas siswa serta menjelaskan jika
ada siswa yang kurang faham. Posisi guru berada sejajar tinggi siswa saat
menjelaskan dan melihat siswa berdiskusi. Hal tersebut membuat siswa nyaman
karena siswa merasa tidak digurui tetapi belajar bersama. Tidak berapa lama,
masing-masing kelompok diminta untuk menjelaskan di depan kelas hasil diskusi
kelompoknya, dan siswa yang lain mendengarkan serta bertanya jika ada yang
ingin ditanyakan. Yang saya lihat dalam kegiatan presentasi tersebut adalah
ketertiban dan keaktifan siswa. Mereka tidak lagi malu untuk bertanya,
menjelaskan di depan kelas, dan menyelesaikan masalah yang ada.
Kegiatan ini
sangat menyenangkan, siswa begitu aktif mengikuti kegiatan dan menuruti
perintah guru. Siswa mempunyai keberanian yang tinggi, kepercayaan diri yang
baik untuk menjelaskan dan bertanya. Dari hasil diskusi ini juga terlihat bahwa
hasil diskusi disini beragam. Ada siswa yang menemukan bahwa 3x7=21 sama dengan
7x3=21; 6x6=36 sama dengan 4 x 9 = 36, dll. Pembelajaran tersebut sangat baik
untuk guru, karena guru terkontrol oleh guru lain, dan guru-guur benar-benar
menyiapkan pembelajaran dengan maksimal. Kegiatan ini juga menyimpulkan bahwa
dengan menyiapkan pembelajaran secara maksimal dengan media yang sesuai,
pembelajaran yang banyak dapat tersampaikan dengan mudah, siswa mudah memahami,
dan kegiatanya bermakna serta menyenangkan.
II.
Pertanyaan-pertanyaan
yang Muncul dari Pikiran Saya
1. Apa
yang harus dibenahi oleh Indonesia untuk menjadikan pendidikan menjadi
menyenangkan bagi siswa?
III.
Identifikasi
Pembelajaran
Kelas =
3 Sekolah Dasar
Kompetensi
Dasar = 3.1 Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan
asli melalui pengamatan
pola penjumlahan
dan perkalian
Tujuan Pembelajaran =
Menemukan dan memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan asli melalui pola
pengamatan dan perkalian dengan tepat.
Model Pembelajaran =
Cooperative Learning
Metode = Diskusi, penugasan, presentasi
LKS = Tabel Perkalian
Matematika
IV.
Dengan
Mengambil Sisi Baik dari PBM tersebut, Berikut adalah usaha saya untuk
mengembangkan PBM sejenis sesuai dengan karakteristik budaya lokal saya (Jawa,
Indonesia)
Untuk rum IV dilanjutkan di rumah,
dan dikumpulkan saat pertemuan berikutnya dalam bentuk print out dan juga di
upload dalam blog masing-masing..
jika ingin melihat kelanjutan rum IV, silahkan masuk ke http://sasimardikarini.blogspot.com/2015_03_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar