IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD MENGGUNAAN PENDEKATAN
GUNUNG ES MATEMATIKA REALISTIK
GUNUNG ES MATEMATIKA REALISTIK
OLEH
SASI MARDIKARINI
NIM 14712251004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
KONSENTRASI PRAKTISI (GURU KELAS)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Matematika realistik merupakan
matematika yang disajikan sebagai suatu proses kegiatan manusia, bukan sebagai
produk jadi. Sedangkan Pembelajaran Matematika Realistik merupakan suatu teori
belajar matematika yang disesuaikan dengan proses kegiatan manusia. Menurut Ahmad
Wachidatul Qohar (2013) Teori PMR pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan
di Belanda pada Tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. PMR merupakan bentuk
pengembangan pembelajaran dimana pengembangan teori dimulai dari keadaan nyata
siswa, berproses dengan media yang tepat, diskusi, berkolaborasi dan tanya
jawab antara guru dan siswa hingga siswa memahami matematika formal yang
sesungguhnya.
Matematika realistik
digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan penyampaian materi matematika dan
aplikasi materi matematika dalam dunia nyata. Realistik
Mathematich Education mengembangkan pembelajaran matematika dimulai dari
tahap-tahapnya, yaitu tahap matematika konkret, model konkret, model formal,
dan matematika formal.
Matematika konkret berisi
pengalaman sehari-hari siswa atau pengalaman nyata siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya pengalaman siswa membeli jeruk di toko buah 1 kg yang
berisi 6 buah. Tahap berikutnya adalah model konkret dimana pengalaman siswa
tersebut dibawa ke dalam pembelajaran dan dijadikan model pembelajaran bagi
guru. Model pembelajaran diusahakan
merupakan sesuatu yang jelas dan nyata bisa dilihat dan berhubungan langsung
dengan matematika konkret yang telah diketahui siswa. Contoh model konkret adalah guru membawa 6 jeruk tersebut ke dalam
kelas.
Tahap berikutnya adalah
model formal, dimana pembelajaran yang tadinya menggunakan model konkret,
sedikit demi sedikit diubah menjadi ke dalam bentuk formal. Contoh bentuk model
formal disini adalah setelah guru membawa 6 buah jeruk di dalam kelas, lalu
meminta 4 siswa maju di depan kelas. Satu siswa berperan sebagai orang yang
memiliki 6 buah jeruk, dan 3 siswa lainya bertugas menerima jeruk bagiannya. Siswa
diminta membaginya secara adil satu persatu hingga habis dan terbagi rata. Dari
kegiatan ini siswa mengetahui bahwa 6 buah jeruk tersebut dapat dibagi rata
dengan 3 temanya, masing-masing temanya menerima
2 buah jeruk.
Sedangkan tahap terakhir
adalah tahap matematika formal dimana siswa sudah dapat mengetahui bagaimana
membagi 6 jeruk kepada 3 temanya. Dari
tahap ini siswa sudah dapat menuliskan bahwa 6:3 = 6-2-2-2=0. Setelah itu siswa
dapat menyimpulkan bahwa 6 : 3 = 2. Tahap matematika formal disini siswa sudah
paham dan mengetahui makna pembagian sebagai pengurangan berulang. Berikut ini
disajikan contoh mengenai pengembangan pembelajaran menggunakan gunung es
matematika reaslistik.
KELAS/ SEMESTER = 2/ (I) Satu
TEMA = Bermain di Lingkunganku
SUB TEMA =
3 (Bermain di Lingkungan Sekolah)
Pembelajaran ke = Pembelajaran ke 1
Kompetensi Inti =
- Menerima dan Menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
- Memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman
dan guru
-
Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan
bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
-
Menyajikan
pengetahuan faktuan dengan bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan akal sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar = Memecahkan masalah nyata secara efektif yang
berkaitan
dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu,
panjang, berta benda
dan uang, selanjutnya memeriksa kebenaran
jawaban.
INDIKATOR = - Menentukan
gambar yang bersesuaian dengan pembagian
yang
ditentukan.
- Dari menentukan gambar, siswa memahami salah satu sifat-sifat
pembagian sebagai pengurangan yang berulang.
Berikut ini digambarkan
sebuah gunung es pengembangan pembelajaran dengan menggunakan matematika
realistik. Gambar ini menjelaskan tahapan
dari pembelajaran dengan menggunakan matematika realistik untuk menjelaskan
pembagian sebagai pengurangan berulang untuk siswa kelas 2.
Sumber
Ahmad Wachidatul Qohar. 2013. Diunggah tanggal 7 Mei
2013, Diunduh tanggal 21 April 2015 dari https://bangqohar.wordpress.com/2013/05/07/bangsa-belanda-sang-perintis-pembelajaran-matematika-realistik-yang-mendunia/
Gambar kelereng, diunduh tanggal 21 April 2015 dari http://www.google.com/imgres?imgurl=http://pixabay.com/static/uploads/photo/2013/10/22/10/06/blue-199261_640.jpg&imgrefurl=http:
//pixabay.com/id/biru-kaca-kelereng-anak-anak-199261/&h=426&w=640&tbnid=NrInJGyNOCtEMM:&zoom=
1&docid=e3k_0RK_cK8nuM&ei=BiM2Vb22Mcv68QXvjYDoDQ&tbm=isch&ved=0CBsQMygBMAE
tapi.html&h=505&w=591&tbnid=hP9qPVAEInudvM:&zoom=1&docid=WO3jBkqzocdRnM&ei=BiM2Vb22Mcv68QXvjYDoDQ&tbm=isch&ved=0CCMQMygJMAk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar